Share

Sarapan Bersama

Amanda membantu Wisnu merapikan dasinya sebelum suaminya itu berangkat ke Surabaya. Melihat pria-nya sangat tampan dengan kemeja yang melekat pas di tubuhnya yang tinggi tegap itu membuatnya jadi sebal jika teringat pria ini sangat menarik hati banyak wanita. Amanda tidak heran jika seorang Annisa juga pasti tergila-gila padanya.

“Kenapa tampak sebal? Tidak ikhlas ya bantuin suaminya?” Wisnu melihat wajah muram itu.

“Habis, aku ditinggal mlulu. Pengen ikut gak boleh,” rajuk Amanda seperti anak kecil yang ditinggal ayahnya.

“Aku cuma takut kamu bosan, lagian nanti sore aku juga udah pulang. Seperti ngantor biasa.”

Kegiatan di kantor hari ini sangat sensitif. Yaitu terkait masalah proyek dan juga pergantian direktur perusahaan. Apalagi hal ini melibatkan kasus Dirja. Dia takut tidak bisa subjektif jika ada Amanda di sana.

“Padahal kemarin bilangnya sudah selesai, lho!” protes Amanda.

Wisnu terdiam. Tadinya dia ingin menunda menyelesaikan hal ini untuk menyempatkan diri berbulan madu. Ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status