Share

BAB 76: Kisah Kelam Hutan Terlarang-8

“Sebelum aku mengatakan apa rencananya, aku ingin tahu terlebih dahulu jawaban kalian. Apa kalian sungguh yakin akan melakukannya bahkan jika taruhannya adalah nyawa?” tanya Jogoboyo serius.

“Sekarang ini hanya tinggal keyakinan saja bagi kami, Jogoboyo!” jawab salah satu masyarakat adat.

“Benar, kalau kita tidak bergerak sekarang, maka entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Bukankah jika Mahluk Haus Darah itu bertemu semakin banyak manusia maka mereka bisa bertambah banyak tanpa bisa dihentikan lagi nantinya?” tukas masyarakat adat lain.

Mendengar perkataan itu, Sambara pun mulai merasa bersalah lagi. Baginya, saat itu ia menjadi penyebab bertambahnya Mahluk Haus Darah dari pihak gerilyawan. Dan bahkan, sekarang ini dia juga sudah seperti sedang membuat masyarakat adat terlibat terlalu jauh dan terancam hidupnya oleh Mahluk Haus Darah.

Sambara, walaupun masih kecil, tapi pemikirannya memang sudah seperti orang dewasa. Sayangnya, karena perasaan bersalah berlebihan inilah yang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status