Share

BAB 86: Sebuah Pengorbanan

Para perempuan tampak istirahat. Jazlan dan Tegar juga. Lumayan, masih tersisa beberapa jam sebelum mereka harus berlari nanti.

Tinggallah Awan dan Jhagad saja yang masih terjaga. “Kau tidak tidur?” tanya Jhagad kepada Awan.

“Bisa kita bicara di luar?” Awan justru bertanya balik.

“Bicara apa?”

“Tempat buang air,” ucap Awan dengan nada serius sambil melirik ke arah sahabatnya.

Paham dengan maksud Awan, Jhagad mengiyakan. “Oh, ok.”

Kepada yang lain mungkin Jhagad bisa pura-pura dan menyembunyikan semuanya. Tapi, kepada Awan lain cerita.

Di saat orang-orang tidak curiga, hanya Aw

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status