Share

LEBIH MEMENTINGKAN ARISAN KETIMBANG KESEHATAN

Daripada ketahuan lebih dulu, lebih baik mengambil jalan tercepat saja, begitulah yang ada di pikiran Angga. Lelaki itu menarik gas motor penuh tenaga, menerobos lampu lalu lintas yang terang menyala tersebut. Beberapa orang menjerit, tatkala Angga hendak ditubruk pengendara lain. Bahkan, ada yang sampai memakinya di jalanan. Ia tak peduli. Yang penting bisa selamat dari pemantauan Cinta.

"Mas! Apa-apaan, sih!" Ofi di belakangnya memukul. Sebelah tangan meremas baju yang Angga kenakan.

"Kamu mau buat kita mati atau bagaimana? Tiba-tiba ngereog di motor," sambungnya kesal. Tentu ia kaget.

Angga membuang napas lega. Berharap, kalau Cinta sama sekali tidak mengenalinya. Bisa hilang sumber pemasukan, jika sampai dia ketahuan selingkuh selama ini.

Pria itu tak menggubris perkataan Ofi. Ia terus melajukan kendaraan, sampai betul-betul jauh dari titik lampu merah tempat ia meliht Cinta tadi.

Sesuai keinginan hati, Angga betul-betul minta ditraktir oleh Ofi dengan alasan dompetnya ketinggal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status