Share

Part 40

Alarm di ponsel Pram berdering tepat di pukul lima pagi. Pram menggeliat pelan meraih ponsel yang tergeletak di atas meja nakas, lalu menghentikan deringannya. Sejenak dia tatap wajah Cinta yang terlelap laksana bayi dengan hembusan nafas yang sangat teratur lembut dan kehangatannya menerpa kulit pipi pria itu.

Perasaan gemas tiba-tiba menyeruak ketika bola matanya tertuju pada bibir Cinta yang terbuka. Secara sadar dia menurunkan sedikit wajahnya lalu mencuri kecupan singkat di bibir mungil itu. Lalu senyuman pun terbit menghiasi wajahnya. Dalam hati dia mengutuk diri sendiri, bisa-bisanya dia selancang itu pada nona mudanya. Tapi dia suka.

Ingatannya kembali pada beberapa jam yang lalu, ketika dirinya bersusah payah menahan gejolak hasrat pejantannya lantaran sentuhan dan ciuman panas yang dia dan Cinta lakukan. Kini bukan penyesalan yang bernaung di hatinya karena menyia-nyiakan kesempatan yang sangat menggiurkan, yang akan menjadi moment paling membahagiakan ketika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status