Share

Part 91

Dari balik pintu yang terbuka, Pak Abraham memperhatikan Cinta yang berbaring telungkup di atas ranjang. Sorot matanya tak lagi tajam dan penuh amarah seperti sebelum-sebelumnya. Saat ini, pria yang terkenal berwibawa dan arogan itu menatap punggung putrinya dengan tatapan sendu. Yang jelas, ada penyesalan dan rasa bersalah yang begitu besar tergambar di air wajahnya.

Perlahan ia mendekat, melangkah tanpa suara menuju ranjang, dimana Cinta tetap bergeming tanpa menyadari sang ayah sudah berada tepat di belakang.

Pria paruh baya yang mengenakan baju santai rumahan itu sedikit terkejut saat bola matanya tertuju pada layar gawai yang tengah berada di genggaman Cinta.

Foto wajah seorang pemuda yang pernah dia perlakukan dengan kejam tanpa perikemanusiaan. Pramudya.

Namun mata tegasnya meredup ketika mengingat kelakuan sadisnya saat itu, memerintahkan para pengawal pribadinya untuk menghajar Pram hingga pemuda itu masuk rumah sakit karena sekujur tubuh penuh l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status