Share

Tekad yang Tak Tergeser

“Apa yang Kamu pikirkan?” Zan memperhatikan Hana yang tiba-tiba seperti sedang melamun.

Tapi, Hana tak menjawab. Ingatannya memaksanya untuk kembali pada apa yang terjadi lebih dari empat tahun silam.

“Karena kematian Hans dan aku mengalami shock berat, program beasiswa kuliah keluar negeri terkendala. Karena batal mengikuti prosedur yang ditetapkan pihak universitas, beasiswa itu terpaksa dibatalkan.” Hana mencoba merunut apa yang terjadi ketika itu.

“Tapi, begitu ayah bisa mengembalikan semangatku, begitu aku pelan-pelan pulih, ayah tetap mendorongku untuk tetap kuliah di fakultas yang kusukai melalui jalur mandiri.” Hana mengernyitkan kening.

Satu ucapan ayahnya terbesit dalam ingatan. “Ayah punya pekerjaan sampingan untuk biaya kuliahmu.”

Sedetik kemudian Hana tertegun, tapi, “Ha?!” Matanya melebar mengetahui kenyataan itu. “Apa untuk itu?” seru Hana dalam hati.

“Hana? Halo!” seru Zan ketika lawan bicaranya seolah sedang tersesat dalam lamunannya.

Tapi, Hana mengabaikan seruan Zan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status