Share

Bab 32 Sikap Dingin Mas Bagas

POV Alika

"Perempuan sialan! Sinting!" Mulutku terus saja memaki, mengeluarkan semua umpat kotor. Sudah seperti orang tidak waras. Mengomel sendiri, jadi pusat perhatian semua tamu. Malu rasanya sampai ke tulang sum-sum.

Ingin pulang, meninggalkan acara, tapi takut nanti kecolongan. Jadilah aku terpaksa tetap bertahan walau baju basah bagian depan. Mana belang lagi, karena yang ditumpain sirup bukan air putih.

Melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa. Mata ini liar mencari di mana Mas Bagas dan Dewi. Aku harus selalu berada dekat Mas Bagas. Jangan samapi Mas Bagas berduan dengan Dewi. Bisa-bisa ia mempengaruhi Mas Bagas agar akulah yang dicerai. Bisa saja 'kan? Di depanku, Dewi pura-pura nggak mau, tapi di belakang mana ada yang tau.

"Aku memaafkan mu, bukan berarti kembali dan menerima Alika, iya kan, mas!" Masih sempat aku dengar omongan Dewi.

Gawat! Kenapa aku merasa ucapan Dewi seolah ancaman untukku. Wanita itu sudah memaafkan Mas Bagas. Bisa aja ia juga membatalkan gugatannya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status