Share

14. Mayang Datang Ke Kampus

"Baik, Bu. Akan saya usahakan. Saya permisi dulu." Mayang segera pamit dan tidak ingin berlama-lama berada di ruang wali studinya.

Bu Rani mengizinkan Mayang keluar dari ruangannya. Tentu saja membuat gadis berkulit putih itu mendadak gamang. Rencana bimbingan terakhir itu bertepatan dengan putusnya hubungan dengan Revan. Mendadak air mata Mayang tumpah saat berjalan menuju ke tempat indekosnya.

"May ... dari mana?" tanya Yani saat berpapasan di depan pintu gerbang tempat indekos.

"Oh ... dari menghadap Bu Rani. Aku masuk dulu, ya, siang nanti mau bimbingan." Mayang segera meninggalkan teman dekatnya itu.

Yani heran karena Mayang sudah bisa diajak berkomunikasi. Tidak seperti beberapa waktu yang lalu. Ah ... ternyata apa yang mereka pikirkan selama ini salah. Teman indekos Mayang melihat jika Mayang baik-baik saja saat ini.

Mayang membuka laci meja belajarnya. Laptop dan bundelan bab akhir yang hampir satu bulan ada di dalam laci. Mayang membuka dan membaca lembar demi lembar kertas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status