Share

16. Air Mata Mayang

"Hanya tinggal jemur aja. Itu juga udah tinggal tiga lembar aja," jawab Mayang sambil tersenyum bahagia.

Mereka berdua masuk ke dalam kamar Mayang. Kamar gadis berkulit putih itu kini sudah rapi dan wangi. Mayang sudah membersihkannya dengan baik dan benar. Bu Darsih segera duduk dan meluruskan kakinya yang sangat pegal.

"Bu, Mayang buatkan teh hangat dulu, ya. Ibu pengen camilan apa? Kayaknya yang jual gorengan belakang kosan udah buka," kata Mayang sambil mengambil dua cangkir untuk membuat teh hangat.

"Ga usah beli-beli. Ini Ibu bawakan banyak makanan. Ada wingko babat, ikan bandeng lengkap dengan sambalnya, ini juga Ibu bawa kerupuk kulit ikan kesukaan kamu, kata Bu Darsih sambil membuka kantung plastik besar yang tadi dibawanya.

"Wah ... makasih, Bu. Mayang ke belakang dulu, ya," pamit Mayang pada sang Ibu.

Mayang segera ke dapur milik tempat indekos ini. Saat hendak mengambil teh, Mayang melihat daun mint dan madu yang selalu disediakan untuk Revan. Mayang segera membuang dua b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status