Share

21. Ara Cantik Di Mata Hardi

Ara segera duduk saat menyadari ada calon suaminya berada di ruangan ini yang entah sejak kapan. Rasanya ia sangat malu, bertemu dengan calon suaminya dalam keadaan seperti ini. Ara bangun dengan cepat dan menjatuhkan jas yang entah sejak kapan menyelimutinya. Sontak membuat ketiga pria dewasa itu menoleh ke arah Ara yang kini wajahnya memanas.

"Kamu sudah bangun?" tanya Haris pada putri semata wayangnya itu.

"Hmm ... iya, Pa. Papa sedang apa?" tanya Ara dan setelah menyadari jika pertanyaan itu sangat konyol membuat wajah manisnya kembali memanas.

"Kami hanya rapat kecil saja. Sekitar satu jam yang lalu. Saat Papa dan Revan juga Hardi datang kamu sudah pulas tertidur." Haris beranjak dari kursinya dan menuju ke sofa yang diduduki oleh Ara. "Bagaimana tadi saat pergi dengan Bundanya Revan? Apakah kamu menyusahkan beliau?" tanya Haris ingin tahu apa yang dilakukan Ara hari ini.

"Em ... itu tadi hanya sebentar sampai makan siang saja. Ara tadi makan di warteg. Bunda Murni tidak begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status