Share

Maura kesal

Kemudikan mobil 25 km menuju rumah. Ketika memasuki perkampungan aku melewati rumah mertua dan terlihat ada Ira dan ibu Mas Hamdan di sana, mereka kebetulan duduk di teras dan melihat aku dan Mas Hamdan di atas mobil.

"Ibumu melihatmu, Mas, dia pasti penasaran kemana kau pergi," ucapku pelan.

"Ah, tidak juga."

"Pengantin menantimu, dia pasti akan kesal sekali karena menunggu sepanjang hari dan lebih geram lagi kalau tahu kalau bahwa kau bersamaku," gumamku tersenyum jahat.

"Dia tidak akan tahu karena dia tidak melihatku," jawabnya ketus.

"Kenapa kamu, Mas?" tanyaku yang masih melihatnya ketus dengan wajah judesnya.

"Aku masih sebel karena perbuatanmu di mall tadi, siapa pria yang berusaha menyalamimu, terus menatapmu dan selalu mengajakmu mengobrol?"

"Temannya Lola."

"Sebentar lagi pria itu akan berusaha jadi temanmu!" gumamnya mendecak sebal.

"Memangnya kenapa, kau dan Maura juga bermula dari perkenalan, lalu berteman dan kau kerap membantu, benih benih cinta itu kemudian tumbuh da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status