Share

tak kusangka

Kubuka kembali pintu rumah, lalu melangkah dengan gontai sembari mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan, menatap nyalang pada bingkai bingkai foto yang memperlihatkan betapa kami tersenyum lebar dengan kebahagiaan yang tidak dibuat-buat.

Aku tersenyum miris, mengingat lagi kejadian tadi sambil menekan dada yang terasa terlubangi. Setelah kejadian di rumah mertua, kesedihan dalam hati ini semakin bertambah tambah saja jadinya. Dulu mereka berjanji akan mengutamakan aku, nyatanya, mereka mengingkari janji yang mereka buat sendiri.

Aku terduduk di sofa sambil merenungi betapa terlukainya aku, air mata ini tumpah, tak henti-hentinya aku menangis sejak Mas Hamdan mengenal wanita itu. Tergugu diri ini sambil memeluk bantal sofa, ada rasa iba pada diri sendiri yang tak bisa digambarkan.

Sebagai wanita yang sama sekali tidak menyukai pertengkaran kecuali jika diprovokasi, juga tidak pernah memukul orang, aku merasa buruk telah melakukan kesalahan itu, aku merasa hancur dan makin ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status