Share

cemburunya dia

"Hei, kau tak tahu bahwa selalu mengancam suami dengan cerai adalah dosa?" tanyanya dengan nada yang direndahkan dari tadi.

"Aku tidak main-main Mas, ketika situasinya sudah tidak nyaman lagi untuk kita berdua ada baiknya kita berpisah, aku lelah Mas. Dan ya, kau bicarakan dosa, apa kabar dosa semalam? Percintaan yang kau tunjuk-tunjukkan?"

"Maaf, aku minta maaf, aku khilaf, setan mengendalikan nafsu dan diriku," ucapnya.

"Ya ampun ...." Menyalahkan setan katanya, Aku kehabisan kata-kata.

"Tapi kenapa reuni harus harus secantik itu, kenapa kau wangi sekali, apa kau berencana memikat seseorang?"

Astaghfirullah! Jelas sekali dia cemburu.

"Aku hanya ingin bahagia dengan diriku sendiri," jawabku santai.

"Jangan alasan!"

"Baiklah, aku sedang cari laki-laki, barangkali bisa kudapatkan pria yang lebih baik dan bisa membahagiakanku, kau puas Mas?"

"Keterlaluan!"

Pria itu membanting kunci motor ke lantai, ia masuk ke kamar kerjanya lalu membanting pintu dengan keras.

Pria yang sepertinya te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status