Share

mari bercerai

Setelah melalui malam panjang yang penuh pertimbangan, setelah berpekan-pekan dalam pikiran panjang, kubulatkan tekad untuk membicarakan perihal perpisahanku dengan Mas Hamdan jika kita berjumpa lagi.

Semakin hari, semakin bertahan, semakin sakit diri ini. Mencoba bertahan dalam pernikahan yang sudah seperti rimba onak yang menusuk. Meski aku cinta ... tapi yang dicinta semakin jauh.

Wanita cantik itu sudah merebut suamiku dan segala perasaan yang dimiliki Mas Hamdan untuk kami. Bahkan kini anak-anak juga sudah jarang mendapatkan perhatiannya, di samping karena dia memang sakit.

Sepanjang waktu yang tercurah darinya hanya untuk madu muda yang gemar mencari muka itu. Mas Hamdan hanya mendengarkan hanya ucapan Maura, pendapat wanita itu dan keinginannya, sementara harapan dan keinginan kami selalu diabaikan.

*

Kupanggil kedua anakku untuk berdiskusi bagaimanapun mereka punya hak untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang tuanya.

"Reihan, Putri Zahra, datanglah kemarilah Bunda ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status