Share

bodoh

Kuputuskan untuk pulang lebih cepat, karena tak kuasa diri ini merasakan sakit dan geramnya aku pada sikap mereka. Pasangan gila itu.

Terlebih pada Mas Hamdan yang kian hari kian mencederai arti pernikahan kami yang pernah kami ikrarkan dengan tulus dan penuh kesucian.

Katanya dia akan setia padaku, meski Maura bersamanya. Dia akan utamakan diri ini sebagai istri pertama, di atas sagelanya. Tapi lihat buktinya, belum mendengar argumenku saja, dia sudah kasar dan marah marah. Sejujurnya aku sungguh tersinggung dengan sikap demikian melecehkan dan menyakitiku.

Pertanyaannya, aku yang bodoh atau bagaimana? mengapa aku masih bertahan dengannya, apakah secinta itu aku pada Mas Hamdan?

*

Kukemudikan mobil dengan kecepatan tinggi bersamaan dengan hatiku yang remuk redam, aku berharap diri ini akan segera sampai ke rumah, lalu menumpahkan tangis dan kesedihan hati yang sudah membuncah. Mungkin aku selemah itu, tapi ini kenyataannya! Atas segala sakit dan luka yang dia berikan, mengap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status