Share

BAB 44

Di rumah Dimas saat ini, ketiga orang yang duduk di meja makan itu tampak merasa lelah.

“Sia-sia, aku tak tahu bagaimana Anya bisa mendapatkan kepercayaan orang di kebun sawit. Mereka bahkan tak menganggapku ada tadi.” Ucap Dimas dengan kesal.

Anggun yang baru tahu masalah keluarganya juga cukup khawatir, “Lalu bagaimana mas? Apakah keuangan kita akan aman nanti?” Tanya Anggun dengan khawatir.

Dimas menyesap kopinya dengan serius, “Seharusnya aman, karena Anya kan mandul, dia tidak akan bisa hamil dan membuat posisiku sebagai anak ayah tersingkirkan.” Ucap Dimas dengan yakin.

Namun tidak dengan Anggun, dia tampak gelisah di hatinya tentang bagaimana jika Anya hamil dengan ayah mertuanya.

Regina yang sejak tadi diam langsung berdiri, “Bukankah ini tanggal 30? Kenapa David belum mentransfer uang bulanan?” Ucap Regina yang baru menyadarinya karena suaminya tak pernah telat mentransfernya uang untuk kebutuhan pribadinya setiap bulan.

Dimas juga baru menyadarinya, biasanya ayahnya memberik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status