Share

Bab 50: Retak

***

Usai menyaksikan keanehan di ruang makan, aku membawa Naura masuk ke kamar. Naura sudah lama terlelap, tapi mataku masih tak menemukan kantuknya. Masih saja terbayang olehku bagaimana suara mas Rafa mengalun lembut menyapa telinga. Tak seperti biasa, lelaki itu bersikap seperti dirinya yang dulu. Penuh perhatian.

“Ada apa sebenarnya?” Kuhela napas ini. Bagaimanapun juga sikap mas Rafa membuatku resah. Dia seolah menunjukkan menolak perpisahan yang aku ajukan.

Bukan aku teramat menyukai perceraian, hanya saja sudah tidak ada cinta di hati sejak mas Rafa berbagi. Semua hampa. Rumah tangga ini sudah lama retak pondasinya. Mas Rafa teramat telat bila ingin berubah.

Sekali lagi aku menghela napas dengan berat. Sebuah notifikasi membuyarkan lamunanku tentang perubahan yang terjadi pada ayah anakku. Kuraih ponsel yang tergeletak di atas nakas. Nama Sabrina menari di layarnya.

“Assalamu’alaikum. Ada apa Sab?” tanyaku setelah menggeser tombol hijau di atas layar.

“Wa’alaikumsalam. Ra, bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status