Share

Bab 23A Pria Misterius

"Ini perintah Bapak, Bu Gian akan aku antar pulang."

Baru saja, kaki Gian menjejaki pintu utama hendak menuju ke halte, Pak Dadang pun menghampiri dan menawarkan tumpangan.

"Tapi tadi di atas, Pak Darren tidak bilang apa-apa, Pak."

Masih setengah percaya dengan apa yang baru didengar, Gian hanya ingin memastikan. Memang benar, tadi saat dirinya menyerahkan hasil desain di ruangan sang atasan, beliau tidak membahas tentang hal itu. Gian hanya melihat wajah penuh serius sedang mendetail kertas putih yang diserahkan Gian. Hanya satu menit, lalu pria itu memperbolehkan dia untuk meninggalkan kantor. Dia tak diberitahu akan pulang diantar oleh supir kantor.

"Barusan, Bu. Ini Bapak baru telepon menyuruh saya mengantar Bu Gian. Kalau tidak percaya, Ibu boleh telepon Bapak kembali."

Malas, Gian tak mau berkomunikasi dengannya. Kalau itu yang dikatakan sang supir, tentu saja dia akan menerima tumpangan dengan senang hati. Mana hari semakin larut,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
tinggal bilang minta diurus sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status