Share

Belum Bisa Terima

"Maaf, kalian bisa tidur di sini saja!" ucap Lily sambil menunjuk ambal yang terhampar di ruang tamu. 

Baru saja mulut Lily menutup, Rizal melesat cepat, menarik Arjuna lagi. Rupanya ia sudah menyiapkan ancang-ancang untuk perseteruan yang kedua. Bu Erna, Lily, dan Nessa memekik kaget. Bu Erna dan Nessa memegang tangan Rizal bersebelahan. Sementara Lily membantu Arjuna berdiri, dan menariknya menjauh dari jangkauan Rizal. Perlakuan Arjuna terhadap Lily membuat darah Rizal serasa mendidih.

"Hebaaat! Hebaaat! Arjuna kamu kakak yang hebat!" Rizal bertepuk tangan sambil tertawa lebar.

"Pantas saja, kamu betah menyendiri sampai tua. Ternyata kamu menunggu dia! Bekasku! Jandaku! Jandaku yang jalang!" Rizal terbahak seperti orang kesurupan sambil bertepuk tangan.

"Jaga mulutmu Rizal!" ucap Lily emosi, melihat tingkah Rizal. Lily merasa Rizal tidak hanya menghinanya, tapi juga menghina Arjuna yang selama ini sudah banyak membantunya.

"Wow! Ibu coba li

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status