Share

Agnes Marah

Sean menghentikan langkah kakinya. Ia lantas berbalik dan tersenyum penuh kemenangan. “Tentu saja. Silahkan kita bicara di ruangan kerja saya!” ucap Sean seraya mengulurkan tangannya ke arah depannya.

Wajah Agnes merah padam. Namun, ia menahan dirinya agar emosinya tidak meledak di sana. Wanita cantik itu mengekori Sean menuju ruang kerjanya. 

“Apa maksudmu, Sean?” berang Agnes setelah pintu ruangan kerjanya Sean tertutup.

“Silahkan duduk dulu!” Sean menunjuk sofa di depan meja kerjanya dan tersenyum sinis pada wanita di hadapannya.

Plak! Agnes menangkis kasar lengan Sean yang menunjukkan letak sofa padanya. Tubuhnya terasa memanas melihat senyuman lelaki di hadapannya. Agnes dapat menebak, memang itulah rencananya.

“Jangan sok baik! Jelaskan padaku apa tujuanmu?” geram Agnes seraya melentikkan telunjuknya tepat pada w

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status