Share

Aku Kecewa Pada Ibu

“Ibu, lebih baik sekarang Ibu fokus pada kesehatanmu saja! Nanti aku tanyakan pada anak buahnya tuan Sean uang dan ponselmu,” pinta Zia sedikit memohon.

Wanita paruh baya yang kini mengenakan baju pasien langsung mengatupkan mulutnya. Sepertinya ia harus menurut pada anak gadisnya. Benar saja, Zia langsung memberikan senyuman manisnya.

Resa lantas memandangi anak gadisnya dengan senyuman bangga. Ia bahkan membelai lembut pipi gadis cantiknya. “Anak ibu makin cantik saja,” pujinya dengan senyuman makin bangga.

Zia tersenyum malu. Ia menggenggam tangan ibunya yang berada di pipinya. Tergambar jelas rasa rindu mata kedua sorot mata gadis itu. Rindu akan belaian lembut ibunya sebelum ia tahu kalau ibunya adalah wanita malam.

Ya, Zia rindu saat ia tertidur dalam pangkuan ibunya setiap menunggu kepulangan ayahnya. Kemudian ayahnya tiba-tiba menghilang tanpa kabar meninggalkan dirinya dan ibunya. It

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status