Share

Perjanjian Tak Tertulis

Sean langsung mengangguk. Memang tak perlu ada yang ditutupi dari gadis kecilnya. Zia berhak terlibat dengan kejadian yang dialami ibunya.

Mereka berdua langsung disambut senyuman lebarnya Resa, ketika pintu ruangannya terbuka. Tentu saja Sean membalas senyuman calon ibu mertuanya. Ia langsung duduk di kursi samping ranjang rawatnya Resa.

“Bagaimana keadaan Bu Resa?” tanya Sean berbasa basi.

“Ya seperti inilah, Tampan,” jawabnya seraya memasang wajah sedih.

Zia menatapnya sebal. Ia tahu betul ibunya sengaja memasang ekspresi sedih. Alasan itu juga ia berada di ruangan tersebut, berjaga-jaga kalau ibunya berbuat macam-macam pada Sean.

“Tidak apa-apa, nanti juga pasti akan segera pulih lagi. Dokter bilang kalau bahu Bu Resa mengalami cedera ringan dan harus menjalani beberapa pengobatan serta terapi agar segera pulih,” jelas Sean mencoba menenang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status