Share

Temani Saya Tidur!

“Paman!” panggil Zia saat Sean baru saja menghentikan mobilnya di garasi mobil mansionnya.

“Ada apa, Gadis Kecil?” tanya Sean seraya menarik tuas rem tangannya, kemudian menoleh pada Zia.

Tiba-tiba Zia tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya. “Nggak jadi deh,” ucapnya membuat Sean penasaran.

Sean berdesis heran. Ia mengerutkan dahinya menunjukkan rasa heran dan penasarannya. Zia sepertinya sengaja membuatnya penasaran.

“Jangan buat saya penasaran! Kamu tahu ‘kan kalau saya—“

“Tahu! Paham akan langsung menghukumku,” sahut Zia memotong ucapan Sean. “Ada banyak yang aku pikirkan setelah bertemu ibuku, tetapi aku memilih percaya padamu, Paman.” Zai langsung mengulum senyum.

“Masuk yuk!” ajaknya seraya mengalihkan perhatian Sean yang terus menatapnya.

Kedua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status