Share

Pagi Yang Indah

“Bi Asti, Zia masih tidur?” tanya Sean saat ia menuruni anak tangga dan melihat asisten rumah tangganya baru saja keluar dari kamar gadis kecilnya.

Hampir saja suara Sean yang pelan mengejutkan dirinya. Wanita berambut putih dan hitam itu menoleh ke arah majikannya. Ia tersenyum kecil sebagai sapaan untuk Sean.

“Iya, Tuan. Sepertinya nona Zia sangat kelelahan dan banyak pikiran. Saya tidak berani membangunkannya untuk sarapan,” jawab bi Asti santun. “Tuan, mau sarapan sekarang?” tanyanya.

“Tolong bungkus saja ya, Bi! Saya sarapan di jalan saja ... sepertinya saya sedikit kesiangan,” titah Sean seraya menatap jam tangan mewahnya.

“Baik, Tuan,” sahut Asti santun.

Kemudian ia langsung bergegas menuju dapur. Sementara Sean memilih memasuki kamar gadis kecilnya. Tentu saja gadis itu pasti kurang tidur, sama seperti dirinya. N

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status