Share

Pertemuan Sean Dan Musuh

David bangkit dari duduk nyamannya. Ia lantas menerima uluran tangan Sean dan menjabatnya dengan cepat. “Tentu saja, Sean. Tolong jangan sungkan karena saya juga tidak akan segan padamu,” ujarnya seraya melepaskan uluran tangannya.

Keduanya lantas saling bertukar senyuman lebar, tetapi berbeda dengan tatapan keduanya yang dipenuhi intimidasi. Beberapa orang yang ada ruangan depan lobi itu seolah merasakan ketegangan yang diciptakan kedua orang itu. Tuan David menunjuk sofa di samping Sean, memberi isyarat pada lelaki muda nan tampan itu untuk duduk.

“Silahkan duduk!” ucapnya santun.

Sean menaikan satu ujung alisnya. Ia kemudian menoleh pada lelaki yang berdiri di samping pak Sadin. Bukankah lelaki itu pemilik gedung developer itu, jadi seharusnya dia lah yang mempersilahkan dirinya untuk duduk, bukan tuan David.

“Ah, silahkan duduk, Tuan Sean! Sa—saya akan buatkan kopi untuk Tuan,” ucapnya sedikit gagap.

“Terima kasih, Pak Deka. Tolong buatkan untuk Pak Sadin juga,” sahut Sean santai.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status