Share

Perhatian Untuk Zia

Zia terdiam. Ia melirik Sean dan menatapnya bingung, hingga bi Asti menurunkan tangannya dari kedua pipi Zia dan mengikuti arah tatapan gadis itu. Wanita paruh baya itu menunggu Sean menjawab pertanyaannya.

“Tuan Sean tahu ‘kan kalau sampai pak Sadin tahu, Tuan pergi malam-malam tanpa pengawalannya, bisa-bisa lelaki tua itu marah besar,” ucap bi Asti dengan nadanya yang mulai kesal. Mungkin karena tak ada jawaban dari mereka berdua.

Kedua bola mata Sean langsung membulat sempurna. Kemudian ia menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan curiga dan menahan rasa takut. “Bi Asti, belum ngadu sama pak Sadin ‘kan?” tanya Sean dengan tatapan cemas dan penuh harap.

“Kenapa? Tuan Sean takut kena marah pak Sadin?” sindir wanita paruh baya itu menahan kesal.

“Bi Asti, saya serius. Pak Sadin itu—“

“Tenang saja, Tuan Sea

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status