Share

Zia Melting

Air mata haru Zia mengalir deras. Ia tak kuasa menahannya, dan memilih menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Sean. Lelaki itu lantas membelai lembut rambut gadis kecilnya.

“Kamu percaya ‘kan?” tanya Sean seraya terus membelai rambut Zia.

“Aku percaya, Paman,” jawab Zia dalam isak harunya.

“Maafkan saya, karena sudah membuatmu tersiksa, Gadis Kecil,” ucap Sean lirih.

Tak terasa ia pun meneteskan air mata kekesalannya. Lama Zia tenggelam dalam pelukan Sean. Setelah hatinya tenang dan air matanya tak ada yang keluar, barulah ia melepaskan pelukan pamannya.

Sean meraih dagu Zia dan mensejajarkan pandangan mereka. Kemudian ia menghapus sisa air mata pada kedua pipi gadis kecilnya. Wajahnya tampak sembab, tetapi tetap terlihat cantik di matanya.

“Saya akan memesan sarapan dan menghubungi pak Sadin untuk mengantarmu pulang, yah,” tawar Sean seraya merapikan helaian rambut Zia yang menutupi wajahnya.

Kedua bola mata Zia refleks membulat. Wajahnya berubah cemas. Ia sedikit cemas dengan masakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status