Share

Mencemaskan Bryan Yang Hilang Kabar

Setiap hari, Vivian menjalani rutinitas yang sama. Bangun pagi, menyiapkan sarapan, dan duduk di depan jendela dengan ponsel di tangan, menunggu pesan dari suaminya yang jauh di sana. Hati Vivian selalu berdebar kencang, mencerminkan kekhawatiran yang menghantuinya. Suatu malam, Vivian duduk di ruang tamu, menatap layar ponselnya yang belum berubah. Ia merasa gelisah, tak dapat menenangkan pikirannya.

"Kenapa perasaanku tidak nyaman sekali, apakah terjadi sesuatu padanya?" gumam Vivian pelan. Vivian menggigit bibirnya, ingin menghubungi suaminya tetapi takut mengganggunya di saat yang mungkin sibuk.

Perasaan menunggu yang tak pasti ternyata sangat menyiksa. Matanya berkaca-kaca, merenung dalam keheningan yang menyesakkan dada.

Andrew datang menghampiri Vivian yang duduk sofa ruang tamu.

"Nyonya, sudah malam. Kenapa masih belum istirahat?" tanya Andrew.

Vivian menatap pengawal setia suaminya itu," Aku mencemaskan Bryan. Walau Edward mengatakan dia sedang sibuk. Akan tetapi, hatiku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status