Share

Pertemuan Celine dan Vivian

Meliza tersenyum sinis, memandang Jenderal itu. "Saya hanya datang melihat menantu mama. Saya tidak sabar menanti kelahirannya," jawabnya dengan alasan yang jelas-jelas palsu.

Vivian menatap Meliza dengan pandangan tajam, karena kebohongan wanita itu. Sementara itu, Charlie berusaha untuk tetap tenang, walaupun hatinya berkobar marah. Suasana di ruangan itu menjadi tegang, seolah-olah setiap kata yang diucapkan bisa memicu pertikaian hebat.

"Masih lama! Datang sekarang bukankah terlalu cepat! Silakan pergi!" ucapnya dengan nada tegas yang membuat tamu tersebut menelan ludah. Kemarahan terpancar jelas dari sorot matanya.

"Andrew, antar tamu!" perintah Charlie dengan suara berwibawa. Segera saja Andrew, asisten setia keluarga itu, mengangguk patuh dan menggiring tamu tersebut keluar dari rumah.

Setelah memastikan tamu itu benar-benar pergi, Charlie menghela napas lega lalu menghampiri istrinya, Vivian, yang sedang di ruang tamu. Senyuman hangat merekah di bibirnya. "Kamu baik-baik s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status