Share

Bab. 22. Malah Akhirnya Datang

“Bukan hidup namanya kalau tanpa cobaan. Tapi, biarkan itu menjadi bumbu dalam masakan, layaknya makanan sehari-hari.”

***

Sejak awal, anak dari pasangan Laksmi dan Asep itu sudah menduga. Ibunya akan berlaku sama, walau ia adalah anak perempuan satu-satunya. Menuntut, seperti pada kakak-kakaknya yang memilih pergi, untuk memberi sedikit jarak dengan orang tua kedua belah pihak. Sebab konon katanya, saat dekat akan berbau pekat, dan saat jauh akan beraroma lezat.

Sekarang, tuntutan itu sudah berlaku untuknya juga. Laksmi tidak mengizinkan Nafisa tinggal selain di rumahnya yang sederhana, walau sekadar menginap di rumah ibu mertua. Sekalipun ia pergi karena ingin menuruti keinginan suami, pada akhirnya, Laksmi akan datang ke sana untuk menjemput Nafisa pulang.

Sepeti pagi ini, saat Nafisa lagi-lagi menginap atas permintaan Arzan, ibunya datang dengan ojek pengkolan yang sudah jadi langganan. Dengan alasan di rumah kesepian, juga sakit yang memb

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status