Share

Bab. 29. Kok, Gini?

“Kok, gini, ya?”

Nafisa mencecap-cecap mulutnya sendiri, terasa sedikit pahit. Tak lama, keluhan berpindah ke kepalanya. Nafisa merasa pusing, membuat pandangannya sedikit kabur. Dengan langkah gontai ia berjalan keluar kamar, hendak menemui Fitri untuk meminta pertolongan. Adik iparnya itu masih di sana, duduk santai sambil menikmati secangkir susu.

Namun, begitu mendapati Nafisa yang berjalan sempoyongan, Fitri terkejut. Ia langsung berdiri dan menghampiri kakak iparnya yang hampir sampai ke kursi di ruang tengah. “Kakak kenapa?” Dengan nada khawatir, Fitri bertanya seraya membantu Nafisa duduk.

“Nggak tahu. Tiba-tiba mual dan pusing.” Nafisa masih memegang kening, memijatnya sedikit dengan sebelah tangan.

“Mau Fitri antar ke puskesmas?” Fitri menelengkan kepala, melihat raut wajah Nafisa yang tampak semakin pucat. Nafisa yang mendengarnya pun mengangguk antusias. Tak mau membiarkan penyakit terlalu lama b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status