Share

Bab. 37. Rindu Pulang

“Semarah-marahnya seorang ibu, tidak mungkin sampai memupuk benci. Dan sekesal-kesalnya seorang anak, tetap rindu yang dirasa saat di antaranya ada jarak terbentang. Sedangkan sakit yang menyayat hati seorang menantu, rasanya tak kan hilang walau waktu telah lama berlalu.”

*** 

Bulan pertama setelah meninggalkan kediaman Laksmi, Arzan sudah membawa Nafisa tinggal di rumah kontrakan yang cukup jauh dari rumah Mariam. Dua ratus per satu bulan dengan fasilitas lumayan. Ada dua kamar di kedua sisi ruangan dengan satu ruang tamu di tengah-tengah, juga ruang makan yang bersisian dengan dapur dan kamar mandi di belakang. Belum lagi Sanyo dan Kwh yang sudah tersedia.   

Namun, tinggal di tempat yang nyaman dengan kebutuhan serba tercukupi tak lantas membuat hidup Nafisa menjadi tenang. Ada embun yang tersembunyi di balik mata sipitnya, karena rindu yang tak terjabarkan untuk kedua orang tua. Ia terlalu khawatir, ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status