Share

Bab. 41. Menimbang-Nimbang Keputusan

Di pertigaan jalan saat Arzan seharusnya belok ke arah kiri untuk pergi ke pasar, ia justru belok ke kanan. Dari sana ia melaju cepat karena sundulan emosi yang bergejolak, memenuhi isi kepalanya. Sesekali ia memukul setang, kesal karena harga dirinya benar-benar hilang di mata keluarga Laksmi. Namun, di sisi lain, ia merasa jahat karena sudah mengantarkan Nafisa pulang dengan alasan lain. Alasan yang belum diberitahukannya pada Nafisa.

Perjalanan menuju rumah ibunya tinggal sebentar lagi. Akan tetapi, ia tak cukup sabar untuk segera sampai. Ingin bersimpuh, memohon ampun di kedua kaki wanita yang melahirkan dan mengurusnya dengan penuh ikhlas dan sabar. Ingin mengadu perihal nasib yang ternyata tidak berpihak banyak padanya.

Begitu sampai di rumah Mariam yang di kelilingi pohon mangga, Arzan langsung berlari dan mencari sosok ibunya di dalam. Barulah setelah mengubek hampir ke setiap penjuru ruang, ia menemukan perempuan berharganya itu tengah membakar sampah di halam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status