Share

Bab. 49. Niat Baik

"Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Akan tetapi, menyesal jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.”

***

“Jadi, gimana?” Di ruang makan, Mariam kembali menyinggung soal apa yang dikatakan Arzan. Dia melirik anaknya itu sekilas sebelum kembali menyantap nasi goreng spesial buatan Fitri, dengan resep yang dulu diajarkan Nafisa.

“Gimana apanya, Bu?” Farhat yang mendengarnya langsung bertanya, penasaran dengan apa yang dimaksud oleh istrinya itu. Dia menunggu, menarik tubuh dari yang semula condong ke depan dengan sikut bertumpu di atas meja, menjadi duduk tegak dan menyandarkan diri di sandaran kursi. Setelah meletakkan sendok di piring, matanya menoleh melihat Mariam.

“Ini tentang Arzan, Yah.” Mariam menjelaskan. Membuat kedua anak perempuannya yang juga ada di sana mesem-mesem.

“Loh, kok jadi aku?” Arzan mengangkat wajah, menatap ibu, ayah, dan kedua adiknya bergantian. Namun, ia s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status