Share

Bab. 47. Hidup Dalam Kesendirian

Dua bulan sudah Nafisa hidup dalam kesendirian. Tanpa ucapan selamat pagi, atau kecupan sebelum dan sesudah tidur. Ia hanya tinggal menunggu waktu untuk menyandang status janda, yaitu bubar idahnya jika bayi yang ada dalam kandungan dilahirkan.

Namun, seperti yang sudah-sudah, ia tak kan menyerah dengan mudah layaknya membalik telapak tangan. Gagal menghubungi Arzan lewat nomor telepon yang telah diganti, ia beralih dengan mengirim pesan lewat Messenger akun Facebook. Gagal menghubunginya lewat Messenger karena diblok langsung, ia beralih lagi dengan menitipkan sepucuk surat setiap akhir pekan lewat teman wanitanya yang hendak pergi ke pasar. Entah dibaca atau tidak, tapi setidaknya, Nafisa tahu dari temannya itu kalau Arzan benar-benar menerima surat darinya.

Sejak saat itu, walau tak pernah mendapat balasan, mengirim surat berisi perkembangan dari bayinya pun menjadi kegiatan rutin setiap minggu. Dengan semangat ia akan mencatat, menuliskan apa saja yang dikatakan bida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status