Share

Jangan Menunggu

Indra sedikit melihat ke arah Mellisa yang merasa marah kepadanya. Ia tahu, ucapannya terlalu kejam untuk Mellisa saat ini. Akan tetapi melepaskan diri dari menutup mata juga lebih sulit untuk saat ini.

Demi kehidupan tanpa penyesalan, iapun harus berpikir lebih baik dan dewasa.

"Indra, aku mohon. Bisakah kau memikirkan lagi untuk kita?"

"Mellisa, aku justru memikirkan masa depanmu yang lebih baik. Kau tak boleh menyesali hidupmu. Untuk apa kau percaya pada pria sepertiku? Cinta bagiku tidak lebih penting dari karir yang akan kuraih. Aku juga tak ingin menyesal sehingga menyia nyiakan kesempatan untuk memiliki karir yang bagus. Mellisa, jangan buang waktumu untuk menungguku. Aku sungguh tidak punya kepastian dengan pernikahan dini di usiaku ini. Percayalah, aku telah memikirkannya."

Mellisa merasa kesal. Lalu ia memukul keras lengan Indra.

"Berengsek!! Kau pengecut!!" pekik Mellisa dengan air mata yang bercucuran.

Indra pasrah dengan kemarahan Mellisa. Sejujurnya, hatinya pun sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status