Share

Kenangan pahit

Abraham terus menatap ke bawah sana dimana keluarga kecil itu tertawa bahagia. Sesekali Abraham ikut tersenyum bersama mereka. 

Untungnya, rasa sesal itu datang di saat yang tepat. Di saat semua masih bisa diperbaiki, ia masih bisa menyatukan puing-puing yang sempat ia hancurkan di dalam kehidupan putrinya. Hal yang mungkin ia inginkan dan harapkan saat ini adalah kebahagiaan putrinya yang telah ia rusak selama bertahun-tahun.

Mungkin sudah saatnya ia juga membuka hati untuk seorang pria sebagai suami pilihan Intan. Dengan begitu lengkap sudah keinginan putrinya untuk hidup bersama dengan putranya dan juga suaminya.

Dahulu, ia tak memiliki keluarga kecil yang bahagia seperti yang ia lihat sekarang, membuatnya tersadar bahwa Istrinya memang tidak pernah bahagia hidup bersamanya. Keluarga kecilnya hanyalah keluarga yang penuh luka dan kepalsuan. Tiba-tiba air mata Abraham mengalir. 

"Apakah pekerjaan lebih penting bagimu daripada keluargamu?" Saat itu ist
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status