Share

Pengemis Lampu Merah

"Kata-kata tidak bermutu!" sungut Intan dengan bibir mengerucut. 

Baskoro tersenyum genit dan menggemaskan. Sebenarnya ia memang sedang mencari cara agar ayah Intan menerimanya dengan baik. Akan tetapi ia belum sempat bertemu empat mata.

"Apakah aku akan menemuinya di mansion atau di perusahaan? Kau tahu, aku tak punya pengalaman melamar. Dua kali pernikahan aku sungguh berjalan mulus tanpa kendala, tanpa harus melamar. Semua sudah disiapkan calon istri. Benar bukan?"

"Enak saja!" Intan mencibir, karena Baskoro menyindirnya. Dulu memang Baskoro tidak perlu bersusah payah, semua sudah dia yang menyiapkan. 

Dan pernikahan kedua dengan Wulan, pasti karena desakan keluarga Wulan yang meminta tolong agar Baskoro menikahi putrinya secara kontrak. Jadi, Baskoro juga tidak bersusah payah.

"Aku sedikit jantungan kalau melamarnya pada ayahmu," keluhnya. "Bagaimana kalau kau saja yang mengatakan pada ayahmu?"

"Baiklah, tapi ada syaratnya!"

"Syarat?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status