Share

Menyalahkan Diri

Semakin dekat,  Intan membuka kaca mobil dan menyerahkan tiga lembar uang seratus ribuan. Matanya terus menatapnya sehingga mereka bertemu mata. Intan sangat terkejut setelah tahu siapa sebenarnya wanita itu.

"Bibi Anita?" gumamnya bersamaan dengan wanita itu menyahut uang yang ia serahkan sambil melengos pergi.

"Apakah aku tak salah melihat?" gumamnya lagi merasa tak percaya.

Mereka telah berlalu dari perempatan itu, tapi hati dan pikiran Intan masih tertinggal di sana.

"Bolehkah Intan tahu, dimana saja wanita itu mengemis, Pak?" Intan mencoba bertanya kepada asisten ayahnya.

"Hmm, saya hanya pernah melihatnya di  Gunung Sahari, di Cempaka putih dan Pasar Baru, Non. Selain itu saya tidak tahu," jawab pria itu.

Abraham sedikit merasa aneh dengan pertanyaan Intan.

"Sejak kapan kamu merasa tertarik dengan kehidupan pengemis, putriku?"

Intan menatap ayahnya, rasanya tak tega mengatakan yang sebenarnya.

"Benar ayah, seorang wanita y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status