Share

Wanita dari Masa Lalu

Wanita paruh baya itu berdiri melihatnya dengan tersenyum. Dia sangat cantik menawan meskipun guratan usia telah terlukis dibalik make up tipis yang ia poleskan.

Bukan disambut senyum manis juga Abraham malah menatapnya dengan sorot mata yang teramat dingin.

Wanita itu memberanikan diri untuk melangkah, mendekati Abraham meskipun hatinya mulai gentar.

"Kenapa kau masih berani mendatangiku?" Kerasnya suara Abraham membuat beberapa pelayan menoleh ke arah mereka, tapi mereka cukup punya sopan santun untuk memberi ruang kepada tuan mereka dengan meninggalkan tempat itu.

"Maafkan, sebenarnya aku tidak punya cukup keberanian untuk menemuimu kecuali sangat terpaksa," ujarnya sambil tertunduk dalam.

Abraham berdecih. "Kalau begitu, pergilah dan jangan pernah menginjakkan kakimu di hadapanku!" geramnya.

Wanita itu tak bergeming, hanya bulir air mata yang berusaha menjelaskan kepada Abraham bahwa ia harus berada di tempat itu, ada sesuatu yang harus ia katakan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status