Share

"Ternyata Paman sangat miskin!"

Intan menatap jengah kamar Bastian. Kamar itu penuh dengan mainan yang berserakan.

"Mommy tak mengerti mengapa kamar ini lebih mirip dengan tempat pembuangan sampah rongsokan?" Lalu Intan mengambil beberapa carbot dan meletakkannya pada showcase di kamar itu.

"Aku bingung, mainan mana lagi yang belum aku mainkan," desah bocah itu di tepi tempat tidur.

"Kamu bosan? Kalau begitu ayo kita jalan-jalan," tawarnya.

Bastian melihat penampilan Intan yang sudah rapi, menunjukkan ia akan berangkat ke kantor.

"Apakah Mommy tidak akan bekerja lagi jika Daddy bersama kita?"

Intan menatap mata coklat Bastian. Apa maksud putranya ini?

"Apakah Mommy akan sering bersamaku jika Daddy bekerja untuk kita?"

Intan bingung karena dia adalah pengelola perusahaan besar, mungkinkah ia akan bisa bersantai seperti wanita yang lain yang sepenuhnya hidup untuk mengabdi kepada keluarganya?

"Mommy harus bekerja bukan? Baiklah Mommy, berangkatlah bekerja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status