Share

"Jadi Daddy bohongan?"

"Kamu membuatku malu Intan, haruskah kamu membawanya kemari?" ujarnya sambil memunguti beberapa pakaian kotor yang berserakan. Bahkan masih ada piring kotor bekas makan hari sebelumnya di sudut ruangan.

"Kamu masih sama seperti dulu, malas mencuci piring setelah makan," celoteh Intan.

Baskoro hanya nyengir. Intan masih punya hobi mengomel rupanya.

"Paman ternyata sangat miskin," gumam Bastian, membuat Intan membekap mulut putranya.

"Tidak apa, aku menyukai kejujuran dan menerima kenyataan. Duduklah di sini!"

Baskoro menepuk bentangan karpet kecil berwarna merah, mempersilahkan mereka duduk.

"Apa yang membawa kalian kesini? Sepertinya ada sesuatu yang penting?"

tanya Baskoro, sesekali ia melihat Bastian dengan senyuman bahagia. Bocah itu disibukkan dengan pemandangan yang tak pernah dilihatnya. Pemandangan kotor dan kumuh.

"Aku membutuhkan bantuannya," kata Intan menjawabnya.

"Bantuan apa yang harus kuberikan?"

Intan melihat ke belakang Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status