Share

Bab 153. Jangan Terlambat

"Seharusnya para sampah itu tadi tak usah diperbolehkan masuk kesini!" Handi yang juga masih terus nampak emosi meski Endang dan juga Sarah sudah diusir pergi dari gedung pernikahan mewah itu. "Hanya membuat rusuh saja."

Geram sekali lelaki tua itu karena kedatangan keluarga Nizam itu. Karena ulah Endang yang memang mau tak mau menjadi sorotan para tamu undangan yang kebanyakan orang papan atas itu.

"Sudahlah, Pa. Mereka kan sudah pergi." Rudi yang berdiri tepat di samping Handi, dengan tangan berada di saku celana, sebenarnya juga masih nampak emosi, hanya saja dia seperti bisa mengontrol emosi di tempat ramai ini.

"Memang para sampah itu sudah pergi, tetapi tetap saja akan menjadi perbincangan." Seperti biasa, Handi pun tetap keukeuh dengan pendiriannya. "Tak punya malu padahal ini kan di tempat umum. Siapa sih yang membiarkan mereka masuk?"

Yasmin yang berada tepat di samping Rudi pun angkat bicara setelah menghela nafas panjang. "Rara yang telah mengundang mereka, Pa." Wanita be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status