Share

Bab 152. Perasaan Seorang Ibu

"Ibu seharusnya tak berlaku seperti itu tadi."

Ketika sudah berada di dalam mobil taksi online, Sarah pun meluapkan rasa kekesalan hatinya pada sang ibu. "Itu sangat memalukan Bu."

Endang sejak masuk ke dalam mobil itu hanya diam sambil bersedekap dada dengan wajah yang ditekuk. Sepertinya wanita paruh baya itu masih enggan untuk menanggapi omelan Sarah.

Tetapi melihat ibunya yang hanya terdiam itu, tentu saja membuat Sarah makin kesal. "Bukankah kemarin aku sudah bilang, jika ibu nggak tenang. Maka lebih baik kita nggak usah datang ke resepsi pernikahan Rara itu," ucap Sarah kembali dengan sedikit emosi. "Kalau sudah begini, apa yang dipikirkan orang orang tentang kita Bu? Terlebih Rara. Dia pasti menganggap jika kita ini masih saja jahat seperti dahulu."

"Terserah mereka mau berpikiran kita masih jahat atau apa, hal itu tak masalah bagi ibu." Endang kali ini menjawab dengan begitu cepat. "Ibu hanya ingin Nizam bisa bebas."

Ternyata benar, apa yang ada di pikiran Endang emang tak ja
Anggrek Bulan

Sudah double update ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status