Share

🌸🌸🌸

Seperti niatku kemarin, hari ini dengan dibantu mbak Sezha aku sibuk di dapur membuat kue dan nasi kuning untuk dibagikan ke tetangga dan untuk dibagikan ke anak yatim yang ada di panti asuhan dekat sekolah Qiara.

"Naf, yang buat tetangga berapa kotak?" tanya Mbak Sezha yang sibuk menghitung kotakan nasi dan sbak box yang baru selesai di isinya.

Aku menghentikan kegiatanku mengisi amplop yang akan diserahkan ke panti asuhan. Kuarahkan pandanganku pada kotakan yang sudah di susun rapi oleh Mabk Sezha itu.

"Dua puluh dua Mbak,"

"Loh satu gang ini cuma 22?"

"Iya, yang sudah ditempatin cuma 22 aja, sisanya masih kosong."

"Oh.."

Tak terasa sambil berbincang pekerjaan pun selesai. Bersama Mbak Sezha aku membagikan makanan pada tetangga satu gang, termasuk Vania yang kebetulan baru pulang.

Tanpa berkata apa-apa aku menyerahkan makanan yang kubawa pada wanita yang masih mengenakan setelan kerja. Kemeja dengan blazer dan sepan selutut. Fashionable itulah Vania, pantas saja Mas Aska kepin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alinna Ani Ardwi
aduh kapan bahagianya perasaan isinya kemelut Mulu ada aja masalah yg datang ckckck
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status