Share

bab 52

Hari berganti hari, bulan pun juga sudah berlalu. Kini usia kehamilan Tania sudah menginjak sembilan bulan dan tinggal menunggu hari saja untuk bisa melihat anaknya terlahir ke dunia.

Hanif sendiri tidak bisa meninggalkan istrinya terlalu lama. Di setiap kesempatan, pasti ia akan menelfon istrinya dan menanyakan keadaan.

Ia khawatir jika waktu istrinya merasakan tanda-tanda kelahiran, ia telat mengetahuinya, walaupun saat ini ada ibunya yang sementara waktu tinggal di rumahnya, tetapi ia tidak mau gagal menjadi suami siaga untuk istrinya.

***

Pukul setengah tiga pagi, Tania merasakan mulas seperti ingin buang air besar, tetapi saat dikeluarkan maka tidak akan keluar. Ia mengira tengah sembelit.

Apalagi mulas itu semakin lama semakin terasa, akhirnya karena sudah tak tahan, ia pun membangunkan suaminya.

"Mas," panggil Tania pelan.

Satu kali goncangan, suaminya itu belum membuka mata. Mungkin karena kecapean kerja makanya tidurnya terlalu pulas.

"Mas, bangun. Perutku sakit," ucap Tania
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status