Share

bab 55

Dengan kesepakatan berdua, mereka memberi nama putri pertama mereka dengan nama Ainara Hanita.

Nama dengan gabungan antara Papa dan mamanya.

"Besok Mbak Sri datang ke sini, Mas," ucap Tania saat keduanya tengah bersantai di teras rumah. Anak mereka sedang bersama neneknya, sedangkan kakaknya sudah pulang dari kemarin sore.

Walaupun begitu, rumah ini terlihat ramai karena Hanita sering kali menangis. Suara tangisannya pun sangat kencang, apalagi suaminya sering kali tidak membiarkan anaknya itu tidur dengan pulas.

"Sama Adam?"

"Katanya iya, Mas."

Hanif mengangguk, kini ia mengambil tangan istrinya dan digenggam tangan itu.

"Kenapa, Mas?" tanya Tania sambil menatap ke arah suaminya.

"Nggak ada, suka aja kalau jemari kita saling bertautan kaya gini. Andaikan kita dipertemukan sejak masih sekolah, sudah kupastikan aku yang akan menjagamu waktu itu," jawab Hanif.

"Gombal, udah nikah aja kaya gitu, nggak yakin kalau masih sekolah mau ngejaga aku."

"Itu karena pertemuan kita terlambat, co
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status