Share

bab 78

"Aw!" pekik Hanif saat istrinya mencoba membersihkan lukanya. Walaupun bukan Dokter, Tania tahu cara membersihkan luka itu, dulu dirinya pernah diajari oleh ibunya.

"Ini ceritanya gimana sih, Mas?" tanya Tania. Kini ia duduk di samping suaminya dan membersihkan darah itu, setelahnya ia meneteskan obat merah pada luka itu.

"Pas jalan, aku enggak tahu kalau ada botol pecah," jawab Hanif sambil meringis kesakitan.

"Apa perlu kita bawa ke rumah sakit, Mas?"

"Tidak. Nanti juga sembuh kok."

"Aku beli nasinya dulu, ya? Setelah itu kita pulang."

Hanif mengangguk. Kini ia melihat kakinya yang terluka, jika dipakaikan sepatu, maka akan semakin terasa sakit. Masa iya tidak kerja lagi, ia kan habis libur panjang.

***

"Mas," panggil Tania saat suaminya fokus pada kemudi.

"Iya."

"Aku tadi lihat Mbak Murni diseret orang."

"Kapan?" tanya Hanif sambil menoleh ke arah istrinya.

"Tadi, Mas. Tapi saat aku ingin ke sana, kamu malah kena pecahan kaca."

Hanif diam, bukan maksud apa, ia tak mau membahas mant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status