Share

Siapa Pengkhianatnya?

Mata biru milik Meriel menatap nyalang manik netra hazelnut Ranesha. “Mengaku saja, kau mengincar suamiku, kan?” tuduhnya dengan nada dingin yang tajam.

Ranesha hampir saja tertawa nyaring. Sekarang kecurigaannya sudah jelas, sang pemeran utama wanita ini memang mengajaknya berperang. Jadi, benar bahwa hati Meriel tidak sesuci yang digambarkan. Ranesha sangat ingin berteriak mengungkapkan topeng wanita itu.

“Iya, saya mencintai suami Nyonya. Apa ada masalah?” tantangnya kelewat berani. Mata mereka beradu sengit.

Meriel lantas tertawa hambar. Ia menyibak rambut pirang bergelombangnya ke belakang dan tersenyum dengan raut wajah begitu merendahkan lawan.

“Baiklah, baiklah. Sekarang aku bisa mengerti, terima kasih,” ujar Meriel membuat alis Ranesha bertaut jadi satu, mengerutkan kening dalam. Masih berusaha mencerna apa maksud kalimat yang keluar dari bibir berwarna pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status